Metode Seismik

Seperti yang sudah disampaikan di postingan sebelumnya, kita akan mulai bahas metode dalam geofisika. Sedikit review, didalam geofisika dibagi menjadi empat metode utama, yaitu metode seismik, metode gravitasi, metode magnetik, dan metode geolistrik.

Nah, di kesempatan kali ini kita akan belajar bersama mengenai METODE SEISMIK. Apa sih metode seismik itu? Dan bagaimana cara kerjanya?

Tapi sebelum itu kita harus mengenal terlebih dahulu nih yang namanya gelombang seismik. Gelombang seismik adalah gelombang elastik yang merambat dalam bumi. Bumi sebagai medium gelombang terdiri dari beberapa lapisan batuan dengan sifat fisis antara satu lapisan dengan lapisan lainya berbeda. Perbedaan sifat medium ini menyebabkan gelombang seismik yang merambat akan memantulkan sebagian energinya dan akan meneruskan sebagian energi lainnya ke medium di bawahnya (Telford, 1990). Gelombang seismik dapat dibedakan menjadi dua tipe sebagai berikut

  • Gelombang badan (body wave) merupakan gelombang yang merambat pada interior atau tubuh bumi sendiri. Gelombang ini terdiri dari gelombang primer yang merambat secara longitudinal dan gelombang sekunder yang merambat secara transversal.
  • Gelombang permukaan (surface wave) merupakan gelombang permukaan hanya merambat pada permukaan bumi. Gelombang ini terdiri dari gelombang Love dan Rayleigh. Metode seismik merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam dalam geofisika untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan.

Metode seismik adalah salah satu metode eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sesuatu yang menghasilkan gelombang seismik disebut dengan sumber seismik. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer), benda bermassa besar yang dijatuhkan, truk vibroseis, ledakan dinamit, dan lain sebagainya. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut dengan geofon. Sinyal-sinyal yang ditangkap dalam geofon akan melalui berbagai macam pengolahan sehingga bisa menginterpretasikan kondisi bawah permukaan.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasu. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat wkatu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempabumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho. Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920-an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.

Metode ini memiliki tiga tahapan yaitu : akuisisi, pengolahan data dan interpretasi. Akuisisi merupakan tahap awal pengambilan data di lapangan, data yang diperoleh dari lapangan berupa field tape akan melalui beberapa proses pengolahan data hingga  menghasilkan  data yang dapat diinterpretasi dengan baik. Dalam penggunaannya, metode seismik terbagi menjadi 2 macam, yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi.

Yuk, kita bahas satu persatu!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *